PERSAUDARAAN

PENGENALAN

PERSAUDARAAN (ukhuwah) merupakan asas kesatuan umat manusia dalam sesebuah entiti masyarakat. Hati budi seseorang itu bukan bergantung kepada bangsa, warna kulit, keturunan, pangkat atau hartanya, tetapi diukur berasaskan ketinggian budi pekerti yang terpuji. Dalam kerangka persaudaraan ini, interaksi sosial sesama manusia perlu mengikut adab-adab yang telah digariskan oleh Islam. Bagi mencerminkan persaudaraan menurut lunaslunas syara’ maka konsep persaudaraan ini perlu didasari dengan ikatan aqidah yang luhur dan mantap.

Antara adab-adab persaudaraan dalam islam ialah niat yang lurus.

رواه الخمسة عن عمر بن الخطاب عن النبي صلى اللّه عليه وسلم قال : إنّما الأعمال بالنّيات وإنما لكلّ امرئ مانوى.
sesungguhnya amalan itu tergantung pada niat dan bagi setiap orang apa yang ia niatkan”(Muhammad Izzat Daruzah, 1383; 240)

Sebuah amal kebaikan akan menjadi ibadah yang diterima manakala diniatkan dengan niat yang baik, berupa keikhlasan, dan akan menjadi buruk manakala diniatkan dengan niat buruk, berupa ksyirikan -baik kecil apalagi besar-. Akan tetapi seseorang tidak boleh menghalalkan yang haram semata-mata dengan alasan baiknya niat.

Selain itu juga, mencintai karena Allah juga merupakan salah satu daripada adab  persaudaraan dalam islam seperti yang dinyatakan dalam Hadith Riwayat ANAS

ثلاثة من كن فيه وجد حلاوة الإيمان : …… وان يحب المرء لا يحبه إلا لله....
tiga perkara yang dengannya seseorang dapat merasakan manisnya iman; ............ ia mencintai seseorang dan tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah”

فقد روى ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلِّم : « أوثق عرى الإيمان الموالاة في الله والمعاداة في الله والحب في الله والبغض في الله
Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Berkata: bersabda Rasulullah saw. “Tali iman yang paling kuat: berwala’ (loyal) karena Allah, bermusuhan karena Allah, mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah.” (Nahbah min Ulama’, 1421: 350)

ينصب لطائفة من الناس كراسي حول العرش يوم القيامة وجوههم كالقمر ليلة البدر يفزع الناس وهم لا يفزعون ويخاف الناس وهم لا يخافون وهم أولياء الله الذين لا خوف عليهم ولاهم يحزنون فقيل من هؤلاء يا رسول الله فقال هم المتحابون في الله تعالى
disediakan untuk sekolompok orang-orang, kursi-kursi disekitar Arsy pada hari kiamat; wajah mereka seperti bulan dimalam kemuliaan, orang-orang merasa cemas tetapi mereka tidak merasakannya, orang-orang merasa takut tetapi mereka tidak merasa takut, mereka adalah para wali Allah yang tidak ada rasa takut pada diri mereka dan tidak merasa bersedih hati. Ditanyakan, Siapa mereka itu wahai Rasulullah? Nabi saw menjawab: mereka adalah orang-orang yang saling mencitai karena Allah.”

وفي الحديث :- ( أوثق عرى الإيمان الحب في الله والبغض في الله ) رواه الإمام أحمد من حديث البراء بن عازب والحديث حسن بمجموع طرقه قاله الالباني رحمه الله
Dalam hadis “Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah” (Ahmad bin Hamud al-Kholidi: tt, 10)

Dari beberapa hadis tersebut diatas. Maka, sesuai temanya harus cinta dan bahkan benci karena Allah. Cinta karena Allah adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang –orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan

Sedangkan yang dimaksud dengan benci karena Allah adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukanNya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepadaNya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah, meskipun mereka itu adalah orang-orang yang dekat hubungan dengan kita.

Dr. Muhammad Ali al-Hasyimi (2004: 195) dalam bukunya menyebutkan, salah satu sifat seorang muslim sejati yang paling istimewa adalah kecintaannya kepada teman-teman dan saudara-saudaranya se-Islam, sebuah cinta yang tak tergantung oleh kepentingan-kepentingan duniawi dan motif-motif apapun. Cinta ini merupakan merupakan cinta sejati seorang saudara, yang kesuciannya berasal dari sinar tuntunan Islam; pengaruhnya terhadap perilaku umat Islam lainnya cukup unik dalam sejarah hubungan manusia. Cinta inilah adalah cinta yang sebenarnya. iaitu cinta karena Allah.

Selain itu juga, antara adab dalam persaudaraan dalam islam ialah memilih saudara yang mukmin dan shalih Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

لا تصاحب إلا مؤمنا.... رواه أحمد و أبو داود و إبن حبان
janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin”

Hadist ini Rasulallah sampaikan untuk mencegah seseorang berkumpul dengan seseorang yang bisa menyebabkan lemahnya keimanan.


Dalam kitab Maudhu’ al-riddah disebutkan bahwa dengan perintah nabi tersebut diatas kita disarankan untuk berhati-hati dengan segala sesuatu yang bisa mempengaruhi dengan segala daya tipunya termasuk dengan menjadi sahabat. Diistilahkan dengan seseorang yang berkumpul dengan ahli minyak, maka dia akan merasakan harumnya. Bertemanlah dengan dengan orang mukmin yang shlaeh. (Ali bin Nayif as-Sujud, tt, 197)



Salah satu landasan utama yang mampu menjadikan umat bersatu atau bersaudara ialah persamaan kepercayaan atau akidah. Ini telah dibuktikan oleh bangsa Arab yang sebelum Islam selalu berperang dan bercerai-berai tetapi setelah mereka menganut agama Islam dan memiliki pandangan yang sama baik lahir maupun batin, merka dapat bersatu.


Betapa penting silaturahim dalam kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan. Hal ini karena menyambung silaturahim berpengaruh terhadap pendidikan kerana bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturhami akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu.

No comments:

Post a Comment